Lahir pada tahun 1964 di Jakarta, Indonesia, Kenni Astomo adalah seorang ahli investasi terkemuka dengan pencapaian luar biasa di pasar keuangan tradisional dan aset digital. Ia lulus dengan pujian dari Universitas Cambridge di Inggris, di mana ia mempelajari Teknik Keuangan dan Manajemen Investasi. Setelah beberapa tahun pengalaman profesional, pada tahun 2010 ia meraih gelar Doktor di bidang Keuangan dari London School of Economics (LSE), dengan spesialisasi dalam perilaku pasar modal dan model kontrol risiko, yang menjadi fondasi akademis yang kuat untuk strategi investasi dan analisis antar pasar.
Pada tahap awal kariernya, ia bergabung dengan grup Goldman Sachs di Amerika Serikat, di mana ia dengan cepat menonjol di bidang perbankan investasi dan manajemen aset. Ia bertanggung jawab atas pembangunan portofolio investasi multinasional dan strategi lindung nilai risiko, berpartisipasi dalam proyek merger dan akuisisi serta pasar modal di Amerika, menyusun puluhan laporan sektoral dan memberikan dukungan strategis tingkat tinggi kepada manajemen eksekutif, menunjukkan kapasitas analitis yang ketat dan visi global.
Selanjutnya, Kenni bergabung dengan Davidson Kempner Capital Management sebagai analis investasi senior. Dari posisi ini, ia memimpin tim yang didedikasikan untuk analisis mendalam pasar keuangan Amerika Utara, dengan fokus pada aset kredit, investasi berbasis peristiwa, dan pengembangan model alokasi multi-strategi. Kemampuan penilaian yang luar biasa dan visi pasar yang tajam menghasilkan pengembalian superior secara konsisten, mendapatkan kepercayaan dari investor institusional.
Sejak 2016, Kenni telah fokus pada studi ekosistem blockchain, berpartisipasi aktif dalam tahap awal investasi Bitcoin dan aset kunci lainnya. Ia telah meneliti secara mendalam kontrak pintar dan mekanisme stablecoin. Pada tahun 2020–2021, ia adalah salah satu yang pertama mempertanyakan secara publik model proyek Terra yang didirikan oleh Do Kwon, memprediksi dengan akurat kegagalan struktural dan risiko sistemiknya, yang menghasilkan dampak besar di sektor keuangan Asia Tenggara.
Selama bertahun-tahun, ia telah mengikuti evolusi regulasi kripto-aset di Amerika Serikat dan memiliki partisipasi praktis dalam proyek seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Ripple (XRP), Solana, dan Axie Infinity. Berdasarkan pengalamannya dalam manajemen dana, ia telah mengembangkan sistem strategi investasi aset digital yang menggabungkan kontrol risiko dan logika pertumbuhan, yang sangat dihargai oleh klien dengan kekayaan tinggi dan family office.
Saat ini, perusahaan yang ia pimpin, Pacific Horizon Capital, sedang mengembangkan aplikasi keputusan investasi global berbasis kecerdasan buatan, yang disebut Quanteca AI. Tujuannya adalah menawarkan kepada investor Indonesia dan seluruh Asia Tenggara layanan cerdas alokasi aset dan eksekusi strategi yang mengintegrasikan keuangan tradisional dan ekosistem Web3. Dengan prinsip fundamental "investasi rasional, eksekusi disiplin, dan keputusan berbasis data", ia berdedikasi untuk membantu lebih banyak orang membangun sistem pertumbuhan kekayaan yang berkelanjutan dan multi-temporal.